Bahan:
I. pasir besi
II. meteor.
Proses:
I. PASIR BESI
pesir besi sebagai wilah
Pasir besi dari gunung,pantai,sungai
-pasir besi yang kandungan besinya 10 sampai dengan 12%
pengambilan pasir besi tersebut haruslah dari tidak menambang/merusak alam.
-pasir besi tersebut kemudian dilebur dalam tungku untuk memisahkan pasir dan bakal besinya.
filosofynya
walau kita memanfaatkan kandungan alam tapi kita tetap menjaga keharmonisan dan kelestarian, memanfaatkan apa yang sudah alam sediakan, misal pasir besi yang sudah KENTIR(hanyut) diatas permukaan sungai.
besi bakal keris tadi kemudian di WASUH(dibersihkan) dengan cara dipijarkan dalam tungku BESALEN sampai membara kemudian di gebak/ditempa untuk membersihkan besi dari kotoran, hingga besi yang semula memiliki berat 15KG menjadi 1/2KG, hasil proses ini dinamakan Tapisane Gebagan.
filosofinya:
ini sebuah pelajaran kepada manusia hendaknya manusia itu seperti tapisane gebagan yang dibakar(dipanas-panasi) atau dikompori tetapi tidak mudah terbakar/terprofokasi.
II. METEOR sebagai pamor
bahan baku pamor dari meteor yang jatuh dari langit yang mengandung sekitar 13unsur diantaranya(nikel,titanium,nesi, tembaga dan lain-lain) yang pada saat sekarang oleh para empu modern termasuk penulis menggunakan logam nekel sebagai pengganti meteor. soalnya sulit banget nyari meteor(yang ada cuma koran meteor) Hihihiihi.
filosofinya:
bahwa keris terbuat dari bahan yang berasal dari bumi(pasir besi) dan langit(meteor)
-bahan pamor (nikel) tadi diselipkan diantara besi yang dipanaskan lemidian ditempa dan dilipat-lipat dengan jumlah sesuai yang diharapkan misal pamor wosing wutah, ngulit semongko, blarak sineret dan lain-lainnya.
-dalam lipatan keris walau tebalnya berkisar 3mili sampai 5 mili namun terdiri beberapa lipatan,puluhan atau ratusan lipatan. bahkan untuk keris babaran tunggul sedayu sampai 4098 lipatan, majapahit 2048 lipatan.